Keberadaan Indomaret dan Alfamart Matikan Pedagang Kecil di Tanjunguban

Pemerhati Sosial, Syamsuddin AT. (Foto: Dok Pribadi)

KEPRIZONE.COM, BINTAN – Masuknya sistem ekonomi kapitalis ke Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) dinilai karena orientasi pemerintah daerah hanya memperhitungkan pendapatan asli daerah (PAD) tanpa memikirkan nasib pedagang kecil.

Setakat ini, bermunculan usaha seperti Indomaret dan Alfamart yang berlabel memberi kemudahan dan kemurahan. Kedua usaha ini secara tidak langsung akan membunuh pedagang kecil yang tidak mampu memberikan apa yang dihadirkan Indomaret dan Alfamart.

Menanggapi hal itu, pemerhati sosial, Syamsuddin AT mengaku sangat miris melihat kondisi para pedagang kecil.

“Di saat dampak pandemi dan naiknya harga BBM sekarang ini, pemerintah terkesan hanya berpihak pada pengusaha saja, tanpa memperhitungkan nasib masyarakat kecil,” kata Syamsuddin, Jumat (14/10/2022).

Ia memandang hal ini harus cepat diselesaikan, karena berdampak signifikan terhadap nasib para pedangan kecil.

“Kita mendukung masuknya investor, karena menyerap tenaga kerja dan ada retribusi terhadap pemerintah. Namun perlu juga dipertimbangkan nasib para pedagang kecil, sehingga tidak merugikan mereka. Para pedagang kecil hanya berusaha untuk bertahan hidup di saat ekonomi sulit sekarang ini,” sebutnya.

Ia meminta agar Bupati Bintan memihak kepada masyarakat khususnya pedagang kecil. “Kenapa izin Indomaret dan Alfamart diberikan secara masif tanpa memperhitungkan nasib para pedagang kecil,” katanya.

Syamsuddin berharap Bupati Bintan mengkaji ulang perizinan Indomaret dan Alfamart. “Kenapa di wilayah Kijang dan Kota Tanjungpinang tak diizinkan, ini perlu dipertanyakan,” ucapnya dengan lantang. (Redaksi)

Pos terkait