KEPRIZONE.COM, BATAM – Ketua Umum Aliansi LSM-ORMAS Peduli Kepri, Ismail Ratusimbangan angkat bicara terkait kembali beroperasinya jackpot di Kota Batam, Kepulauan Riau.
“Jujur saya sangat kecewa dengan Pemko Batam dan pihak kepolisian, sebab mengenai jackpot saya sebagai Ketum Aliansi LSM-Ormas Peduli Kepri pada tanggal 26 Oktober 2022 sudah menyurati bapak Kapolri, agar mempertimbangkan permainan ketangkasan mekanik dan elektronik yang memiliki izin. Karena memiliki legal standing dibuka kembali demi lapangan pekerjaan. Dan jackpot yang tidak memiliki izin agar ditindak tegas,” ujar Ismail kepada Keprizone.com, Rabu (4/1/2023) malam.
Namun, kata dia, justru yang buka dan beroperasi saat ini adalah jackpot tanpa izin atau ilegal, sementara yang berizin malah tidak buka.
“Dengan kembali beroperasinya jackpot ilegal, baik Pemko Batam maupun kepolisian kenapa tidak bertindak?,” tanya Ismail.
Dikatakan Ismail, dari isi surat yang ia kirim ke Kapolri sudah direspon oleh Mabes Polri melalui Polda Kepri bagian Wasidik.
“Saya telah diundang dan memberikan klarifikasi tentang maksud dari surat tersebut. Di saat itu saya jelaskan mohon dipertimbangkan agar permainan ketangkasan mekanik dan elektronik (jackpot) yang memiliki izin. Karena saat ini tutup pasca kasus Sambo,” ungkapnya.
Kemudian, kata Ismail, jika dibuka dan beroperasi kembali, bagi yang melanggar perizinan baik Pemko Batam dan kepolisian agar ditindak dan tidak berizin disikat habis.
Kenyataannya, sebut Ismail, di beberapa tempat sudah dibuka kembali jackpot ilegal, dan dibiarkan.
“Jika demikian, jackpot berizin tidak buka dan ilegal justru buka, dan dibiarkan oleh Pemko Batam maupun kepolisian, maka saya akan berkirim surat lagi kepada Bapak Kapolri,” tegas Ismail. (red/gun)