KEPRIZONE.COM, BATAM – Aliansi Rakyat Menggugat (Alarm) Indonesia menyoroti expedisi ‘hantu’ Tanjungpinang-Punggur, Batam menggunakan kapal sayur dan kapal ikan.
Menurut Sekjen Alarm Indonesia, Arifin Efendi Pakpahan, kapal dari Tanjungpinang yang membawa sayur dan ikan tersebut melakukan bongkar muat di dua titik pelabuhan di Punggur, Batam.
“Modusnya bawa sayur-mayur dari Tanjungpinang, dibongkar di Pelabuhan JO dan Pelabuhan R lama. Baliknya bawa barang bagus yang disusun rapi di dalam palka. Kemudian ditutup dengan keranjang-keranjang sayur dan ikan, jadi tidak terlihat,” ucap Sekjen Alarm, Sabtu (17/9/2022).
Dijelaskan Arifin, khusus kapal sayur expedisi hantu Pelabuhan Gentong memiliki nomor lambung, dan mengikuti persyaratan administrasi dalam setiap keberangkatan.
“Sebagai contoh KM AJ dengan tekong BO, pemilik kapal terdaftar dengan nama IB. Kapal ini terdaftar dengan izin sebagai kapal pengangkut ikan segar Pelabuhan Pangkalan Pulau Sambu. Tetapi setiap membongkar ikan dilakukan di Punggur tanpa pengawasan dari Syahbandar Perikanan KKP,” ungkap Arifin.
Lebih lanjut dikatakannya, saat kembali ke Tanjungpinang kapal tersebut membawa barang-barang hantu alias under manivest.
“Jumlahnya tak main-main, satu kapal bisa muat dua lori Fuso ukuran besar. Setidaknya ada 5 unit kapal sayur cap Barsek (barang seken) yang rutin beroperasi setiap hari. Bisa dibayangkan berapa puluh juta kerugian negara setiap harinya dari aktivitas ini,” ucap Arifin dengan nada menyentil.
Menurut Arifin, kapal-kapal tersebut membawa keramik, sepeda, kulkas, springbed, drum, cat dan banyak barang lainnya.
“Tidak menutup kemungkinan saat loading membawa barang-barang yang lebih berbahaya karena minimnya pengawasan,” sebutnya.
Arifin memaparkan, untuk sekali loading ke Tanjungpinang pihaknya memperkirakan tidak kurang dari 20 ton per kapalnya.
“Toke besar untuk 5 kapal ini berada di Tanjungpinang inisial AC, sedangkan tekongnya berinisial BO, MA dan BUY. Pernah kejadian beberapa waktu lalu sepeda lipat dengan harga jutaan per unitnya tertangkap saat operasi,” bebernya.
Oleh karena itu, Alarm Indonesia meminta agar Bea Cukai meningkatkan pengawasan dan koordinasi antara BC wilayah 01 dan 02 serta pengawasan perikanan.
“Apapun ceritanya kapal sayur atau ikan cap barsek ini bongkar di sekitaran Dompak. Kami minta dengan hormat agar aparat terkait untuk segera bertindak,” ucap pria berkacamata ini.
Ia mengemukakan, saat ini negara sedang banyak hutang, sehingga pendapatan perlu ditingkatkan.
“Jika tidak tertangani juga, kami akan surati Kementerian terkait untuk turun ke Kepri, khususnya Batam,” tandasnya. (red)