BATAM (KEPRIZONE.COM) – Dalam rangka melistriki pulau-pulau terdepan dan mewujudkan program dedieselisasi, PT PLN (Persero) berhasil mengoperasikan Tower Crossing 20 kilo Volt (kV) yang menghubungkan Pulau Galang Baru–Pulau Nguan, Pulau Kelong–Pulau Air Glubi dan Kabel Laut 20 kV yang menghubungkan Pulau Dabo Singkep, Selayar, dan Lingga di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Acara peresmian secara simbolis dilaksanakan di Pulau Galang Baru, Batam, Kamis (19/9/2024).
Mansur (55), salah satu warga Pulau Nguan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah dan PLN yang telah menghadirkan terang bagi masyarakat di Pulau Nguan.
“Alhamdulillah impian masyarakat Pulau Nguan akan hadirnya listrik 24 jam dari PLN kini telah terwujud. Dulu kalau malam penerangan hanya seadanya saja, tetapi sekarang listrik PLN hadir. Anak-anak bisa belajar dan mengaji di malam hari, ikan hasil tangkapan nelayan bisa disimpan di kulkas, aktivitas di malam hari pun dapat terlaksana dengan lancar. Kami semua merasa sangat senang dan bersyukur atas hadirnya listrik 24 jam di Pulau Nguan. Terima kasih kepada pemerintah dan PLN, yang telah memperhatikan kami di pulau-pulau terpencil ini,” kata Mansur.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas upaya yang dilakukan PLN dalam menghadirkan terang di Kepulauan Riau. Ia menambahkan, PLN aktif melakukan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi bersama Pemerintah dalam melistriki pulau-pulau terdepan.
“Kami menyampaikan terima kasih dan rasa syukur karena listrik telah menyala 24 jam di Pulau Nguan dan Pulau Air Glubi. Melistriki pulau-pulau di Kepulauan Riau merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah, kendala geografis seperti harus menyeberangi lautan, menelusuri perairan, kabel dan material listrik lainnya harus digotong, diangkat, dan dibawa sendiri oleh Petugas PLN menjadi tantangan tersendiri namun PLN berhasil menghadirkan terang bagi masyarakat,” ujar Ansar.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto menyampaikan, PLN berkomitmen dan siap mendukung program Pemerintah Indonesia dalam melistriki seluruh daerah. PLN juga siap mendukung pembangunan di berbagai sektor mulai dari pariwisata hingga pelaku ekonomi kreatif dengan membangun infrastruktur kelistrikan yang andal dan berkualitas.
“Dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau serta masyarakat, PLN telah berhasil membangun infrastruktur kelistrikan, seperti tower crossing, kabel laut, hingga jaringan distribusi yang menuju ke pelanggan. Kami berharap listrik tidak hanya hadir sebagai penerangan, tetapi dapat berkontribusi pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Adi.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, Tonny Bellamy menjelaskan, PLN telah merampungkan pembangunan Tower Crossing 20 kilo volt (kV) dan kabel laut 20 kV guna menyambung listrik di pulau-pulau yang berada di kawasan 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).
“Pembangunan Tower Crossing 20 kV ini bagian dari program untuk meningkatkan Rasio Desa Berlistrik di Kepulauan Riau yang saat ini telah mencapai 99,76%. Untuk masyarakat Pulau Nguan, hari ini secara resmi listrik dipasok dari sistem kelistrikan PLN Batam melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sehingga warga di Pulau Nguan dapat menikmati listrik 24 jam. Sedangkan warga di Pulau Air Glubi yang sebelumnya hanya menyala 14 jam ditingkatkan menjadi 24 jam dan akan dipasok dari sistem pembangkit listrik Pulau Kelong,” ungkap Tonny.
PLN, kata Tonny, juga berhasil melaksanakan pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 20 kV sepanjang 6,28 kilometer sirkuit (kms) yang menghubungkan Pulau Singkep, Selayar, dan Lingga yang berada di Kabupaten Lingga. Program ini juga menjadi bagian dari program dedieselisasi untuk menonaktifkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi sumber pasokan listrik di Pulau Selayar.
“Listrik di Pulau Singkep saat ini disuplai dari Pembangkit Listrik Setajam dengan kapasitas 4.710 kilowatt (kW) dan Pulau Lingga disuplai dari Pembangkit Listrik Musai dengan kapasitas 2.530 kW sedangkan Pulau Selayar di suplai dari PLTD Penuba dengan kapasitas 455 kW. Dengan sistem interkoneksi ini, PLN secara bertahap akan menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang ada di Selayar. Selanjutnya kebutuhan listrik di lokasi tersebut akan dipasok dari pembangkit listrik yang berada dari Pulau Singkep dan Pulau Lingga. Optimalisasi sistem ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung program net zero emissions pada tahun 2060 mendatang,” pungkas Tonny. (Simon)